JURNALBANTEN.CO.ID, CILEGON – Listrik di Masjid Agung Nurul Ikhlas Kota Cilegon, sempat dipadamkan sementara lantaran belum membayar tagihan, Senin (27/1/2025) malam.
Dari video yang beredar diberbagai media sosial, tampak kondisi Masjid Agung Nurul Ikhlas Kota Cilegon yang gelap dan hanya terdapat pencahayaan di tempat imam solat saja.
“Ini kita berada di pintu Masjid Agung Kota Cilegon, gelap gulita. Ada sedikit cahaya atau listrik, yang dimana aliran listriknya ngambil dari Islamic Center,” ujar seseorang yang merekam kondisi Masjid Agung Nurul Ikhlas Cilegon pada Senin (27/1/2025) malam.
“Seperti inilah kondisinya, bahkan suara adzan pun tidak terdengar, listriknya tidak ada. Informasi ini hari Senin menjelang ba’da Solat Isya,” pungkas perekam video tersebut.
Sementara itu, salah satu aktivis yang juga masyarakat Kecamatan Jombang, Iman Khadafi mengaku prihatin dengan kondisi yang saat ini terjadi pada pengelolaan Masjid Agung Kota Cilegon itu.
“Saya merasa prihatin, baru kali ini terjadi, sejauh ini belum pernah terjadi pemadaman listrik seperti itu,” kata Iman kepada wartawan.
Iman menuturkan, selain Pengurus DKM Masjid Agung Kota Cilegon, Pengurus Islamic Center yang masih berada dalam satu komplek itu juga terkesah melakukan pembiaran terhadap kondisi miris yang nampak disalah satu lokasi masjid tertua di Kota Baja.
Hal itu lantaran, selain terjadinya pemadaman listrik di masjid dan Islamic Center, Iman juga menyebutkan Masjid Agung Kota Cilegon itu atapnya telah bocor.
“Miris, kondisinya banyak yang sudah tidak terawat, kaya atap bocor, tempat wudhu yang tidak keluar airnya. Ini seperti ada kesan pembiaran atau tidak ada bentuk pertanggung jawaban terhadap pengelolaan Masjid Agung,” ujarnya.
“Tentu ini mengindikasikan manajemen Masjid Agung sangat amburadul, kami harapkan ada bentuk tanggung jawab moral dari pengurus yang sekarang,” tuturnya.
Iman berharap, kondisi memprihatikan masjid yang menjadi salah satu ikon kebanggaan masyarakat Kota Cilegon itu mendapat atensi khusus dari pemerintah.
“Ini harus menjadi atensi khusus Pemerintah Kota Cilegon. Pemerintah harus mengambil alih untuk merestrukturisasi pengurus yang ada, dengan harapan ke depan Masjid Agung yang menjadi ikon masyarakat Kota Cilegon lebih baik,” ucapnya.
Iman juga dengan tegas mengatakan, Pengurus Masjid Agung Cilegon yang saat ini menjabat, harus bertanggung jawab dengan kondisi yang dianggapnya sudah sangat tidak layak di tempat yang merupakan salah satu pusat ibadah masyarakat di Kota Cilegon.
“Saya mewakili masyarakat, meminta ada bentuk pertanggung jawaban kepada Pengurus DKM Masjid Agung Cilegon, bila perlu ini harus dilakukan audit terhadap Pengurus Masjid Agung, termasuk inventarisir aset yang ada,” pungkasnya.
Sampai dengan berita ini ditayangkan, Pengurus DKM Masjid Agung Nurul Ikhlas Kota Cilegon yang dihubungi melalui telepon dan pesan singkat WhatsApp belum memberikan tanggapan terhadap kondisi tersebut. (*)
Takin/Redaksi