JURNALBANTEN.CO.ID, CILEGON – Proses pemberdayaan tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi dengan keikutsertaan dan partisipasi seluruh pihak, sehingga masyarakat dapat berdaya guna.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat, perlu adanya partisipasi dari seluruh pihak, sehingga masyarakat dapat maksimal dalam mengembangkan diri secara mandiri.
Hal itulah yang dilakukan salah seorang pengusaha asal Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Rafiudin, yang kini memiliki usaha di bidang fabrikasi, konstruksi, suplier dan bidang usaha lainnya.
Rafiudin yang kini telah memiliki workshop pribadi di CV Azfa Putera Mahkota, tengah melakukan upaya dalam mengembangkan potensi masyarakat khususnya pemuda melalui berbagai pelatihan seperti mengelas, pemotongan serta teknik perbaikan mesin dan sebagainya, sebagai salah satu bentuk pemberdayaan.
Pria lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) yang lebih akrab disapa Kang Oma tersebut mengatakan, berbagai pelatihan yang dilaksanakan di workshop pribadi miliknya itu telah berjalan sejak 2017 lalu.
“Memang untuk saat ini pelatihan baru diikuti oleh pemuda dan masyarakat dari sekitar Kelurahan Samangraya dan Kelurahan Kebonsari saja, tetapi ke depan, saya berencana untuk mengajak seluruh pemuda dan masyarakat di Kota Cilegon yang mungkin tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi untuk ikut dalam program pelatihan disini, agar mereka memiliki skill dan siap terjun ke dunia kerja,” kata Kang Oma saat ditemui di Workshopnya di Jalan Sunan Ampel, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Jumat (7/7/2023).
Kang Oma menuturkan, pelatihan yang dilaksanakannya itu, terinspirasi sejak dirinya bergerak bersama Himpunan Pemuda Samangraya (HPS) pada 2004 silam untuk memberdayakan masyarakat agar dapat bekerja di Industri yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
“Jadi bermula saat saya dipercaya untuk memimpin HPS, waktu itu kami pemuda memiliki inisiatif agar masyarakat dapat bekerja non skil di industri yang ada di lingkungan sekitar dalam rangka pembinaan, industri akhirnya mau menerima untuk pemberdayaan masyarakat. Tujuannya tentu untuk merubah pemuda, dan alhamdulillah saat diberi kesempatan mereka mau bekerja,” ujar pria yang juga merupakan Wakil Ketua PK Golkar Kecamatan Citangkil itu.
Selain melalui kepemudaan, Kang Oma juga menyampaikan dirinya pernah tergabung dan memimpin organisasi pengusaha di lingkungannya yakni Himpunan Pengusaha Samangraya (HIMPAS) pada 2008 silam, untuk memberikan kontribusi yang lebih kepada masyarakat.
“Pada 2008, saya bersama teman-teman yang lain mulai mandiri untuk mengambil pekerjaan sendiri melalui HIMPAS, Himpunan Pengusaha Samangraya, menggandeng para pengusaha untuk memberikan kontribusi lebih bagi masyarakat. Kita sisihkan sedikit keuntungan hasil usaha untuk diberikan kepada anak yang putus sekolah, warga yang sakit, dhuafa, fakir miskin dan yang membutuhkan. Itu adalah sebagai bentuk tanggung jawab sosial ke masyarakat, jadi pengusaha ini harapannya bisa diterima di tengah masyarakat,” tuturnya.
Dengan pengalaman di dunia usaha yang didapatnya secara otodidak tersebut, Kang Oma memiliki keinginan untuk dapat berdaya guna dan bermanfaat bagi masyarakat di lingkungan sekitar bahkan di Kota Cilegon.
Melalui workshop yang telah dimilikinya tersebut, Kang Oma berencana untuk terus memberikan pembekalan kepada masyarakat melalui pelatihan agar siap terjun di dunia kerja, karena dirinya meyakini setiap orang memiliki potensi yang dapat dikembangkan asalkan mau untuk terus belajar.
“Saya berencana untuk terus mengembangkan pembinaan disini melalui pelatihan, baik pelatihan ngelas, gerinda dan pelatihan lainnya untuk membekali pemuda dan masyarakat Cilegon agar mereka nanti siap saat terjun ke dunia kerja. Saya juga sedang berusaha agar ada regulasi yang baik untuk pelatihan disini, minimal dapat legalitas dari pemerintah, paling tidak mereka yang ikut pelatihan disini dapat sertifikat keahlian agar dapat diterima di industri,” ujarnya. (*)
Redaksi