JURNALBANTEN.CO.ID, CILEGON – Sejumlah elemen masyarakat di Kota Cilegon menginginkan sosok putra daerah atau wong asli kelahiran Cilegon untuk dapat kembali mengisi kursi pejabat di Pemkot Cilegon.
Keinginan yang terus mengalir tersebut juga diutarakan oleh salah seorang tokoh masyarakat (Tokmas) Cilegon, Achmad Insan Abdillah. Pria yang akrab disapa Indan itu mendesak pemangku kebijakan dalam hal ini kepala daerah kembali memberikan kesempatan dan mengakomodir wong asli Cilegon untuk memegang Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama.
Dimana diketahui, Pemkot Cilegon saat ini tengah melaksanakan proses seleksi terbuka (Open Biding) untuk mengisi jabatan eselon 2 yang masih kosong dibeberapa organisasi perangkat daerah (OPD).
“Memperhatikan perkembangan dalam regenerasi kepemimpinan dalam jabatan kepala dinas, dan dengan kearifan lokal pemangku kebijakan bisa mendorong kepada orang-orang pribumi asli,” kata Indan kepada wartawan, Senin (24/3/2023).
Indan menyampaikan, dalam menata dan mengelola roda pemerintahan, pemangku kebijakan atau kepala daerah perlu mendapat dukungan dari sosok asli kelahiran daerah.
Untuk itu, Indan meminta agar sosok wong asli kelahiran Cilegon untuk dapat kembali duduk pada salah satu posisi JPT Pratama di lingkungan Pemkot Cilegon.
“Tentu sosok yanh dipilih harus yang sudah masuk dalam kereterianya, yakni disiplin ilmunya memadai, golonganya sudah masuk dalam kategori leadershipnya, masa kerja sudah sangat cukup dan cakap,” ujarnya.
Masih menurut Indan, ada sosok wong asli Cilegon yang telah memenuhi kriteria untuk duduk dalam posisi jabatan kepala dinas.
Dimana, dirinya menyebutkan nama Zaenal Musaddad atau yang dikenal dengan sapaan Idad, yang dinilainya telah layak untuk duduk dalam posisi JPT Pratama di Lingkungan Pemkot Cilegon.
Indan mengungkapkan, Idad sebagai salah satu wong asli kelahiran Cilegon, akan lebih memahami dan mengetahui karkarter masyarakat Cilegon, sehingga dirinya meyakini Idad akan dapat mengemban amanat tersebut.
“Karena yang tahu karakter wong Cilegon yah wong Cilegon dewek (orang Cilegon sendiri). Untuk itu, saya mendukung program pemerintah serta mendorong Sekretaris Dinsos, Idad putra pribumi sebagai Kadisnaker,” ungkapnya.
Indan kembali mengingatkan, posisi jabatan kepala dinas yang perlu diperhatikan dalam kondisi saat ini adalah sosok putra daerah Cilegon, hal itu agar dalam rasa memiliki dan amanat dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pejabat bisa dipertanggung jawabkan secara langsung kepada masyarakat.
“Biar merasa memiliki, jangan ambil dari luar, orang sini banyak yang pintar-pintar. Contoh misalkan daerah Aceh, itu 95 persen putra pribumi yang jadi kepala dinas,” pungkasnya. (*)
Redaksi