JURNALBANTEN.CO.ID, CILEGON – Forum Mahasiswa Cilegon gelar mimbar bebas sebagai bentuk aksi solidaritas dalam mengenang tragedi dan pelanggaran atas Hak Asasi Manusia atau HAM yang terjadi diberbagai daerah di Indonesia.
Aksi dengan tajuk “September Hitam Tragedi HAM” itu digelar Forum Mahasiswa Cilegon di landmark Kota Cilegon, Sabtu (30/9/2023) malam.
“Karena setidaknya yang kami lihat, september ini menjadi bulan yang penuh nestapa, banyak peristiwa pelanggaran HAM yang terjadi di bulan ini,” kata kordinator lapangan aksi Forum Mahasiswa Cilegon, Ahmad Maki kepada wartawan.
Menurut Maki, berbagai peristiwa kemanusiaan dan pelanggaran HAM di Indonesia banyak terjadi pada bulan September.
Diantaranya yakni G30S/PKI, kematian aktivis HAM Munir, pengeroyokan Salim Kancil, tragedi Semanggi II dan Tanjung Priok, hingga yang terakhir adalah tindakan represif aparat Kepolisian terhadap masyarakat sipil di Rempang, Kepulauan Riau.
“Sampai saat ini, peristiwa tersebut belum juga diselesaikan oleh negara secara berkeadilan dan mengedepankan prinsip-prinsip HAM yang menjunjung tinggi martabat para korban,” ujarnya.
Maki mengatakan, Forum Mahasiswa Cilegon yang terdiri dari IMC, HMI, KAMMI, GMNI dan PMII itu, menggelar aksi sebagai pengingat kepada Pemerintah Indonesia agar tak melupakan tragedi kemanusiaan dan pelanggaran HAM tersebut.
Maki juga dengan tegas mengatakan, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Cilegon dalam aksi tersebut sangat mengutuk keras segala tindakan pelanggaran yang merenggut HAM warga negara.
“Kami minta pemerintah usut tuntas pelanggaran HAM yang pernah terjadi. Jangan sampai tragedi pelanggaran HAM oleh feodalistik yang mengatasnamakan kekuasaan dan keserahakan kembali terjadi di negeri ini,” pungkasnya. (*)