JURNALBANTEN.CO.ID, JAKARTA – Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto penuhi undangan PWI Pusat pada acara Dialog Capres berkaitan dengan Hari Pers Nasional (HPN) 2024.
Pada Dialog Capres yang digelar di Kantor PWI Pusat di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat itu, Prabowo yang datang mengenakan pakaian serba cream disambut langsung oleh Ketua Umum PWI, Hendry Ch Bangun, Sekjen PWI Pusat, Sayid Iskandarsyah, Wasekjen Raja Pane, beserta seluruh jajaran Pengurus PWI Pusat, Kamis (4/1/2024).
Sebelum Prabowo, Capres nomor urut satu Anies Baswedan dan Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo juga telah mengikuti acara Dialog Capres dalam rangka menyambut HPN 2024 pada beberapa waktu lalu.
Ketua Umum PWI, Hendry Ch Bangun mengucapkan terima kasih atas kehadiran Prabowo sebagai Capres yang akan maju dalam kontestasi Pilpres 2024 untuk menyampaikan program unggulannya kepada Anggota PWI dan masyarakat pers.
“Dengan kehadiran Pak Prabowo melengkapi acara Road to Hari Pers Nasional (HPN) yang menghadirkan ketiga Capres untuk menyampaikan visi misi dan program unggulannya kepada Anggota PWI di seluruh Indonesia dan Pers pada umumnya,” katanya.
Sementara itu, Capres nomor urut 02,
Prabowo Subianto juga mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih atas undangan dan diskusi yang dilaksanakan PWI Pusat yang telah memberikan kesempatan kepadanya untuk menyampaikan program unggulannya.
“Terimkasih atas undangan PWI. Saya sudah siapkan buku lengkap saya untuk PWI. Terdapat tiga buku, pertama soal kepemimpinan, kedua soal pemikiran saya tentang Indonesia dan ketiga terkait strategi transformasi bangsa dalam pemikiran dan pemahaman sama. Silahkan untuk dibaca,” kata Prabowo mengawali sambutannya.
Pada kesempatan diskusi tersebut, Prabowo menyampaikan dua poin penting yakni tentang ekonomi dan kebebasan pers.
Untuk kebebasan pers, Prabowo dengan tegas mengatakan pentingnya kebebasan pers karena kebebasan pers yang dinamis akan mendorong percepatan pembangunan.
“Kita tahu ada masalah di negara kita tentu dari pers,” ucapnya.
Sedangkan di bidang ekonomi, Prabowo meyakini bahwa sistem ekonomi yang cocok untuk Indonesia bukanlah kapitalisme dan neoliberalisme.
Menurut Prabowo, sistem Pancasila yang merupakan penggabungan keduanya yang berakar dari pengalaman Indonesia yang cukup lama dijajah dan bangkit ingin hidup makmur sangat cocok untuk sistem ekonomi bangsa.
“Yang kita anut ekonomi Pancasila. Dan sudah sangat jelas cetak biru sudah ada di Undang-Undang Dasar 45. Intinya tim saya dalam Indonesia Maju, bahwa pembangunan suatu bangsa dimana tujuannya mencapai kemerdekaan sejati,” ujarnya.
“Apa yang kita nikmati saat ini merupakan hasil dari para pemimpin terdahulu yang sudah dirintis sejak lama, termasuk Presiden SBY dan Presiden Jokowi yang dua periode membangun bangsa ini. Stabilitas sangat terjaga,” lanjut Prabowo.
Terkait program susu dan makan gratis, Prabowo Subianto menekankan pentingnya menjaga kesehatan generasi bangsa sebaik-baiknya. Prabowo juga senang dapat diskusi Bersama PWI dan akan mengatur pertemuan lebih lanjut Bersama PWI untuk diskusi kebangsaan.
“Visi saya jelas Indonesia harus makmur dan sejahtera. Hilirisasi adalah kunci utama kemakmuran Rakyat Indonesia. Saya kira itu saja, nanti kita atur lagi dan saya akan undang untuk kita diskusi bersama lagi,” kata Prabowo.
“Saya ini orang yang demokrasi dan menjamin kebebasan pers,” pungkas Prabowo. (*)
Redaksi