JURNALBANTEN.CO.ID, CILEGON – Yayasan Forum Lintas Seni Budaya Pencak Silat dan Debus Manunggal Jageu Pusakeu (FLSBPSD-MJP) Banten-Indonesia gelar Festival Singa (Silat Ngaji) Jawara Banten di halaman Ciplaz Cilegon Ramayana, Minggu (31/3/2024).
Pada Festival Jawara Banten 2024/1445 H yang dibuka secara langsung oleh Ketua DPRD Kota Cilegon Isro Mi’roj ini, FLSBPSD-MJP mengangkat tema “Melalui Festival Singa Jawara Banten Kita Bentuk Generasi Pesilat yang Berakhlaqul Karimah dan Cinta Kepada Budaya Pencak Silat Warisan”.
Ketua pelaksana Festival Singa Jawara Banten, Saiful Bahri mengatakan, kegiatan rutin yang digelar setiap bulan suci Ramadhan tersebut diikuti oleh 45 peguron dari berbagai aliran pencak silat serta sanggar seni yang berasal dari Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Pandeglang, Tangerang dan DKI Jakarta.
“Alhamdulillah pesertanya tiap tahun bertambah, untuk tahun ini ada sebanyak 50 orang peserta yang berasal dari 45 peguron,” kata Saiful kepada wartawan.
Festival Singa Jawara Banten sendiri, ucap Saiful, merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan Pendekar Peduli Ramadhan Berkah yang didalamnya terdapat berbagai rangkaian acara seperti buka puasa bersama dan santunan anak yatim.
“Ini adalah rangkaian, inti utamanya adalah kita menjalin silaturahmi dan ini adalah safari Ramadhan tentunya, yang kami laksanakan ada santunan untuk anak yatim piatu. Pada kegiatan ini, kami bekerjasama dengan Athletic yoga milik Master Susan dan Hendri Hendarto,” ujarnya.
Saiful menjelaskan, Festival Singa Jawara yang dilaksanakan secara mandiri oleh FLSBPSD-MJP tersebut, adalah ajang untuk menumbuhkan bakat dan minat generasi muda terhadap seni budaya pencak silat.
Dimana, lanjut Saiful, para peserta dibagi ke dalam kategori usia SD, SMP dan SMA, yang akan menampilkam kemampuan dalam seni bela diri pencak silat dan juga mengaji atau membaca Al-Qur’an.
“Harapannya dari event ini akan terus melahirkan generasi yang berakhlaqul karimah dan memberikan edukasi kepada generasi penerus sejak dini, untuk selalu mencintai seni budaya khususnya pencak silat dan gemar mengaji,” tuturnya.
Ditempat yang sama, Ketua Umum FLSBPD-MJP, GM Zainal Arif menyampaikan, kegiatan Festival Singa Jawara tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan mulai tingkat seleksi di peguron hingga ke tingkat Kecamatan dan puncaknya di tingkat Kabupaten/Kota.
Pria yang akrab disapa Abah Jaka Surya itu juga menuturkan, Festival Singa Jawara yang telah dilaksankan selama 8 tahun tersebut, bertujuan untuk mendorong perguruan pencak silat agar tidak hanya mengajarkan seni budaya bela diri, tetapi dibarengi dengan kemampuan untuk membaca ayat suci Al-Qur’an.
“Tujuan kami adalah mendorong peguron untuk tidak hanya mengajar pencak silat saja, tetapi juga mengajarkan ngaji (baca Al-Qur’an). Karena itu, yang utama kita tujukan adalah mengembalikan marwah pencak silat sebagai sarana penyebaran Islam. Makanya, kegiatan puncak kita laksanakan di malam Lailatul Qodar di bulan Ramadhan, karena kita berharap malam Lailatul Qodar ini akan membawa keberkahan buat anak-anak yang mengikuti kegiatan Festival Singa Jawara,” ucapnya.
“Inilah poin yang sangat utama dalam Festival Singa Jawara adalah ada mengajinya (baca Al-Qur’an), karena kita berusaha untuk mengembalikan bahwa pencak silat itu di Banten adalah sarana untuk penyebaran Islam, maka inilah yang istimewa di Festival singa Jawara,” tuturnya.
Untuk itu, Abah Jaka Surya berharap, kegiatan Festival Singa Jawara yang selama 8 tahun dilaksanakan secara mandiri tersebut dapat menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Daerah.
Karena, lanjut Abah Jaka Surya, selain untuk melestarikan seni budaya, dalam event tersebut juga para peserta tidak hanya dituntut piawai dalam seni beladiri tetapi juga dapat dengan fasih membaca ayat suci Al-Qur’an.
“Mudah-mudahan ke depan ada instansi baik itu pemerintah maupun swasta yang mau memberikan fasilitas untuk kegiatan kita ini. Mudah-mudahan kegiatan yang kita istiqomahkan selama delapan tahun ini dapat membuat Pemerintah Daerah sadar bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk melestarikan seni budaya, apalagi seni budaya ini yang memang bertujuan untuk membangun jati diri generasi muda yang bukan hanya sekedar tangguh, tapi juga berakhlaqul karimah,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan Festival Singa Jawara, Ketua DPRD Cilegon, Isro Mi’roj, Ketua IPSI Banten, Ajat Sudrajat, Perwakilan Pengurus IPSI Kota Cilegon, Ketua IPSI Kabupaten Serang, Yana Suryana, Ketua IPSI Kota Serang, Teguh Istaal dan Ketua DPD FLSBPSD-MJP Kabupaten Serang, Rahmat Hakim. (*)
(Takin/Redaksi)