JURNALBANTEN.CO.ID, CILEGON – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon menolak bantuan alat berat berupa excavator long arm dari Calon Walikota Cilegon Robinsar untuk penanganan kebakaran yang terjadi di TPSA Bagendung.
Penolakan bantuan alat berat oleh DLH Kota Cilegon pun dinilai tidak wajar, hal tersebut mengudang rasa kecewa dari sejumlah pihak. Hal ini dikatakan oleh Anggota DPRD Kota Cilegon dari Partai Golkar, Yamanan.
Kepada media, Yamanan mengatakan bahwa bantuan tersebut dilayangkan setelah pihaknya menerima banyak aspirasi dari masyarakat terdampak.
“Kami menerima banyak aduan dari masyarakat, mereka mengeluhkan kebakaran di TPSA Bagendung yang tidak juga padam,” kata Yamanan kepada media, Senin (22/9/2024).
“Gara-gara belum padam, asap dari TPSA kan terus ke permukiman warga,” tambah Yamanan.
Di sisi lain, DLH Kota Cilegon diketahui meminta bantuan ke berbagai pihak, baik itu industri maupun perusahaan swasta. Karena itulah Robinsar terpanggil untuk ikut membantu demi percepatan penanganan kebakaran tersebut.
“Karena DLH membutuhkan bantuan, maka Pak Robinsar pun ingin mengirimkan excavator long arm,” ujar Yamanan.
Namun tidak diduga, DLH Kota Cilegon menolak itikad baik Robinsar dengan alasan yang tidak wajar. Awalnya, menurut Yamanan, pihak dinas menolak bantuan dengan alasan tidak menerima bantuan dari pihak swasta.
“Katanya karena alat berat yang dibawa Pak Robinsar dari perusahaan swasta, DLH Cilegon tidak bisa menerima bantuan itu,” terangnya.
“DLH Cilegon katanya tidak bisa memberikan mengganti rugi bilamana ekskavatornya mengalami kerusakan,” ujarnya.
Karena itulah, untuk kelancaran pemberian bantuan, Yamanan berinisiatif membuat surat perjanjian.
Dimana terdapat sejumlah point pada surat perjanjian tersebut, salah satunya tidak akan meminta ganti rugi bilamana alat berat rusak.
Namun sayangnya, meskipun telah dibuatkan surat, DLH Kota Cilegon tidak juga mau menerima bantuan tersebut.
“Padahal alat beratnya sudah ada di TPSA, tapi karena tidak diizinkan akhirnya hanya diam saja di lokasi,” terangnya.
Yamanan mengaku kecewa dengan DLH Kota Cilegon, ia juga berharap pada persoalan penanganan kebakaran, dinas tersebut tidak melibatkan unsur politik.
“Petahananya memang akan nyalon lagi, sehingga jadi lawan politik Pak Robinsar. Tapi dalam hal penanganan kebakaran ini seharusnya jangan dibawa-bawa ke ranah politik,” ujarnya.
“Masyarakat butuh segera ditolong, karena kampong mereka penuh dengan asap kebakaran sampah. Itu yang seharusnya jadi prioritas, ini kan bencana jadi jangan dipolitisir,” katanya.
Atas adanya penolakan dari DLH, Yamanan beserta timnya akan segera menarik kembali excavator long arm yang telah berada disekitar lokasi TPSA Bagendung sejak Jum’at lalu.
“Karena ditolak, sore ini akan kami tarik kembali excavator long arm milik Pak Robinsar,” pungkasnya. (*)
Takin/Redaksi