JURNALBANTEN.CO.ID – Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektablitas pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon di Pilkada 2024.
Berdasarkan hasil survei dari lembaga survei Indikator, menunjukkan pasangan nomor urut satu Robinsar dan Fajar Hadi Prabowo unggul dari dua pesaingnya.
Survei menempatkan Robinsar-Fajar unggul dengan memperoleh 42,8 persen, disusul oleh paslon nomor dua Helldy Agustian-Allawi Mahmud dengan 36,3 persen dan paslon nomor tiga Isro Miraj-Nurrotul Uyun dengan 11,5 persen. Sementara sisanya sebanyak 9,4 persen memilih tidak tahu atau tidak menjawab.
Debat terbuka pasangan calon yang di gelar KPU di dua televisi swasta nasional menjadi salah satu materi survei, dimana pasangan Robinsar-Fajar menjadi paslon yang tampil paling baik dengan 45,0 persen, disusul Helldy Agustian-Alawi Mahmud 33,4 persen, Isro-Uyun 18,8 persen.
Survei Indikator juga memotret bahwa 97,1 persen warga Cilegon mengetahui bahwa pemilihan wali kota dan wakil wali kota akan dilaksanakan pada 27 November 2024. ada 2,9 persen koresponden yang belum mengetahui hal tersebut.
Selain itu, Indikator juga memotret partisipasi pemilih yang cukup tinggi, dimana 91,3 persen pasti datang ke TPS untuk menentukan pilihannya, 7,1 persen kemungkinan akan datang ke TPS dan 1,1 persen kemungkinan tidak datang ke TPS. Ada 0,2 persen yang menyatakan tidak akan datang.
Ketua Tim Pemenangan Robinsar-Fajar, Rapih Herdiansyah mengatakan, hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik yang menempatkan Robinsar-Fajar unggul dari dua paslon lainnya merupakan buah dari kerja seluruh tim pemenangan, relawan, partisan dan juga keterlibatan aktif generasi millenial dan masyarakat secara umum.
“Kami tentu bersyukur dengan hasil survei Indikator ini. Dari survei ini kita melihat bahwa masyarakat Kota Cilegon menginginkan perubahan,” kata Rapih, Rabu 27 November 2024 pagi tadi.
Untuk diketahui, survei Indikator dilakukan pada 12 hinggga 20 November 2024, tak lama setelah debat terbuka kedua pasangan calon di salah satu televisi swasta nasional di Jakarta.
Sementara populasi survei yang dilakukan adalah seluruh warga negara Indonesia di Kota Cilegon yang telah memiliki hak pilih dalam pemilihan umum. Yaitu mereka sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebesar 800 orang responden. Dengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel sebesar 800 orang responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh kecamatan di Kota Cilegon serta terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh para pewawancara telah
dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. (*)
Takin/Redaksi