JURNALBANTEN.CO.ID, CILEGON – Masyarakat diberbagai wilayah di Kota Cilegon keluhkan bau menyengat yang diduga berasal dari kebocoran proses produksi di salah satu pabrik kimia PT Chandra Asri yang berlokasi di Kecamatan Ciwandan, Sabtu (20/1/2024).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon, Sabri Mahyudin mengatakan, berdasar informasi yang di dapatnya dari masyarakat, bau menyengat tersebut diduga berasal dari perusahaan petrokimia PT Chandra Asri yang mulai tercium sekitar pukul 04.30 WIB pagi.
“Informasi terakhir yang di dapat dari masyarakat, bahwa Chandra Asri sedang melakukan clearing,” kata Sabri kepada wartawan, Sabtu (20/1/2024).
Sabri menyampaikan, selain di Kecamatan Ciwandan, beberapa daerah yang saat ini terdeteksi terdampak bau menyengat yang berasal dari PT Chandra Asri tersebut diantaranya yakni Kelurahan Gerem, Perumahan Palmhills, beberapa kelurahan di Kecamatan Citangkil, hingga ke sekitar Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang.
Sabri mengaku, pihaknya saat ini tengah terjun ke lapangan untuk melakukan pendataan wilayah mana saja yang terdampak secara signifikan atas bau yang ditimbulkan dari dampak clearing PT Chandra Asri tersebut.
“Ini yang kami sedang lihat dampak terhadap masyarakat sekitarnya. Kami sedang melihat dampak di wilayah lainnya seperti apa. Kami dari LH sedang berkoordinasi untuk langkah selanjutnya,” ujarnya.
Selain itu, Sabri mengatakan, pihaknya telah menghubungi manajemen PT Chandra Asri atas kejadian bau menyengat yang meresahkan masyarakat Cilegon tersebut.
“Kita menunggu informasi terkait dengan tahapan atau tindakan yang dilakukan oleh PT Chandra Asri, saya sudah menghubungi Pak Wawan sebagai humas, katanya sedang dikoordinasikan dengan tim internal mereka,” ucapnya.
Atas adanya kejadian tersebut, Sabri mengimbau kepada masyarakat yang terdampak, agar tidak banyak melakukan aktifitas di luar rumah untuk sementara waktu.
“Kami mengimbau ke masyarakat untuk menutup pintu dan jendela rumah, tidak banyak beraktifitas di luar rumah. Terkait dengan bau ini, apabila tidak membawa masker, masyarakat di imbau untuk menggunakan kain basah untuk menutup hidung dan mulut. Tapi intinya diusahakan tidak banyak beraktifitas di luar rumah untuk sementara,” ujarnya.
Sementara itu, Corporate Shared Value Department Manager PT Chandra Asri Pacific Tbk, Wawan Mulyana mengatakan, pabrik petrokimia tersebut sedang mengalami gangguan pada alat yang mengharuskan perusahaan melakukan pembakaran di cerobong.
“Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait untuk menangani masalah ini dan melakukan upaya terbaik untuk meminimalisir dampaknya,” kata Wawan melalui siaran pers tertulis kepada wartawan.
Manajemen PT Chandra Asri menyampaikan, keselamatan dan kesehatan karyawan serta masyarakat sekitar menjadi prioritas pihaknya atas kejadian saat ini.
“Keselamatan dan kesehatan karyawan serta masyarakat sekitar menjadi prioritas kami. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari aktivitas tersebut dan kami terus melakukan mitigasi agar tidak mengganggu keamanan dan kesehatan lingkungan,” pungkasnya. (*)
Redaksi