JURNALBANTEN.CO.ID, CILEGON – Wakil Walikota Cilegon memberikan apresiasi kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang terus mendorong kemajuan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Cilegon.
Salah satunya yakni melalui kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar dengan tema “Menuju Sukses Melalui Digitalisasi Usaha UMKM Kota Cilegon Bersama PNM” yang dilaksanakan di Joglo Sari Kuring Indah (SKI), Jumat (7/7/2023).
“Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada PNM yang telah berperan aktif dalam membantu para pelaku UMKM Kota Cilegon. Saat ini, jumlah UMKM mencapai 30 ribu, di mana 16 ribu UMKM telah mendapatkan bantuan pembiayaan dari PNM. PNM memiliki kapasitas pembiayaan puluhan ribu untuk UMKM kita,” kata Sanuji dalam sambutannya saat membuka acara tersebut.
Sanuji menyampaikan, PNM telah berperan aktif dalam memajukan sektor UMKM di Kota Cilegon, dimana program yang dilakukan oleh PNM sejalan dengan upaya Pemkot Cilegon dalam mengembangkan Usaha Kecil Menengah.
Untuk itu, Sanuji berharap, kerjasama antara PNM dan Pemkot Cilegon sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Kerjasama ini perlu dijaga dengan baik, karena ini merupakan salah satu sumber pembiayaan bagi para pelaku UMKM Kota Cilegon untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksinya. Kami akan terus mendorong para pelaku UMKM Cilegon agar semakin maju dan berkembang,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Pemimpin PNM Cabang Serang, Nanang Komarudin menyampaikan, pihaknya akan terus berkomitmen dalam membantu mengembangkan dan memajukan para pelaku UMKM di Kota Cilegon melalui pelatihan dan pendampingan.
“Kami akan terus mendukung perkembangan UMKM di Kota Cilegon ini. Secara bertahap, kami akan memberikan edukasi kepada para pelaku UMKM. Oleh karena itu, setiap minggu kami selalu mengadakan pertemuan dengan para pelaku UMKM,” tuturnya.
Nanang juga menyampaikan, persyaratan untuk mendapatkan pinjaman dari PNM sangatlah mudah, bahkan bagi mereka yang belum memiliki usaha sekalipun. Menurutnya, syarat utamanya adalah memiliki niat yang kuat untuk memulai usaha.
“Dalam waktu dua minggu setelah menerima pinjaman, calon peminjam diharapkan sudah membuka usaha. Tidak ada jaminan yang diperlukan, tetapi kami hanya meminta kehadiran mereka pada setiap pertemuan yang diadakan setiap minggu,” pungkasnya. (*)
Redaksi