JURNALBANTEN.CO.ID, CILEGON – Tim Pemenangan Robinsar-Fajar menangkap basah dua orang pelaku yang tengah menyebarkan selebaran yang berisi kampanye hitam terhadap Calon Walikota Cilegon Robinsar, Kamis (21/11/2024).
Kedua pelaku tertangkap tangan tengah menyebarkan selebaran kampanye hitam yang ditujukan untuk menjatuhkan Calon Walikota Cilegon nomor urut 1 Robinsar di tempat yang berbeda.
Kedua pelaku yang diketahui berinisial NT dan M ini tengah menyebarkan selebaran kampanye hitam yang ditujukan untuk menjatuhkan Calon Walikota Cilegon nomor urut 1 Robinsar.
Pelaku berinisial NT warga Lampung yang mengaku berprofesi sebagai pengamen itu tertangkap tangan oleh Sekretaris Tim Pemenangan Robinsar-Fajar saat sedang menyebarkan selebaran berisi kampanye hitam terhadap Robinsar di lampu merah Alun-Alun Cilegon.
Ketika melihat itu, M. Nasir langsung turun dari kendaraannya dan bertanya kepada pelaku NT terkait selebaran kampanye hitam itu.
“Saya turun, langsung saya tanya maksud pelaku ini dan siapa yang nyuruh dia,” kata M. Nasir.
Setelah menangkap tangan pelaku, M. Nasir langsung menghubungi timnya untuk membawa pelaku dan melaporkannya atas dugaan tindak pidana pada Pilkada Cilegon 2024.
“Jadi ini akan kita laporkan. Buktinya sudah kita amankan,” ujarnya.
Tak hanya di lampu merah Alun-alun Cilegon, selebaran kampanye hitam yang ditulis mengatasnamakan Jaringan Pemilih Cerdas berisi soal curhatan istri Robinsar itu juga ditemukan di sekitar Lingkungan Pagebangan, Kelurahan Ketileng.
Di lokasi tersebut, seorang lelaki yang mengaku berprofesi sebagai tukang ojek berinisial M (64 tahun), juga tertangkap tangan tengah menyebarkan selebaran kampanye hitam yang sama yang merugikan paslon nomor urut 1 Robinsar-Fajar.
“Yang bikinnya mengatasnamakan Jaringan Pemilih Cerdas. Tapi lucu, mereka melakukan sesuatu yang jauh dari kata Cerdas,” kata Iman Khadafi, Anggota Relawan Robinsar-Fajar.
Iman meyakini kampanye terselubung itu dilakukan oleh tim lawan politik karena mereka khawatir dengan angka survei yang menempatkan Robinsar-Fajar sebagai calon paling potensial untuk menang.
“Ini bagian dari kepanikan lawan Kang Robinsar, karena mereka kalah menurut survei,” imbuhnya.
Iman Khadafi yakin bahwa masyarakat Cilegon sudah mengerti kemana arah dari kampanye hitam yang dilakukan lawan politik itu.
Selain itu, Iman mengatakan, kampanye hitam itu telah membuat Pilkada Cilegon tidak kondusif terutama menjelang pemungutan suara yang hanya tinggal menghitung hari.
“Saya sih yakin, masyarakat Cilegon tidak akan termakan oleh isu-isu dan bentuk black campaign seperti itu. Manuver seperti itu sudah ketingglalan zaman. Black campaign itu hanya dilakukan di negara ketiga,” pungkasnya. (*)
Takin/Redaksi